Mengapa Memilih Jurusan Sastra Indonesia? Bukannya Hanya Main Kata-Kata?
Sering sekali pertanyaan ini terdengar dari mulut banyak orang: “Mengapa memilih jurusan sastra Indonesia? Bukannya hanya main kata-kata?” Sebenarnya setuju sekali dengan kalimat ‘main kata-kata’ karena dalam jurusan sastra Indonesia sendiri memang ditekankan untuk memperbanyak kosakata dengan cara menulis dan membaca. Namun, di balik itu, sebenarnya jurusan ini lebih kompleks dan menarik dari apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Karena dalam jurusan ini juga terkandung nilai-nilai budaya dan pemikiran analisis yang mendalam dengan berfikir kritis dengan suatu yang kita lihat, baca, dan tulis.
Jurusan sastra Indonesia menjadi pilihan menarik bagi mereka yang memiliki minat dalam bidang sastra, bahasa, dan budaya indonesia. Tak hanya permainan kata-kata di dalamnya, tapi jurusan ini banyak mengenalkan hal-hal penting kepada para mahasiswa agar menjadi pribadi yang kaya akan wawasan dan melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda. Jurusan sastra Indonesia tidak serta merta hanya belajar bahasa Indonesia, semua orang pun bisa belajar bahasa Indonesia, mungkin itu yang ada dibenak kita. Namun, menjadi mahasiswa sastra Indonesia memiliki ketertarikan tersendiri. Berikut alasan-alasan mengapa memilih jurusan sastra Indonesia.
Pertama, jurusan sastra Indonesia mengajak mahasiswa untuk lebih dekat dengan buku. Melalui buku, kita bisa menjelajahi pandangan baru, memperoleh pelajaran dari pengalaman orang lain, dan memperdalam tentang budaya, sejarah, serta ilmu pengetahuan. Memang semua jurusan pasti menuntut mahasiswanya untuk mambaca buku dan giat berliterasi, sangat umum dilakukan. Namun, berbeda halnya dengan mahasiswa sastra Indonesia, lalu apa yang beda?
Sastra Indonesia tetap mengharuskan mahasiswa untuk terus berliterasi sesuai dengan mata kuliah yang diambil, seperti membaca buku, artikel, dan jurnal. Namun, jurusan ini juga mengharuskan mahasiswanya untuk mengeksplorasi karya sastra, seperti puisi, cerpen, novel, hingga film, yang menjadi surga bagi para pecinta sastra. Jurusan lain mungkin lebih menekankan pada pengamatan terhadap fenomena sosial, politik, dan ekonomi di sekitar mereka sebagai bahan penelitian. Sama seperti sastra, karya-karya seperti puisi, cerpen, novel, dan film juga menjadi media yang dianalisis dalam penelitian.
Kedua, tak hanya mempelajari sastra, di dalam jurisan sastra Indonesia terdapat mata kuliah linguistik. Ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Linguistik sangat penting karena bahasa tak hanya sebagai komunikasi sehari-hari, tetapi juga sarana penyampaian gagasan, budaya, dan nilai-nilai. Tanpa memahami bahasa dengan baik, kita akan kesulitan untuk memahami dunia di sekitar kita. Linguistik membantu kita untuk memecahkan masalah kompleks terkait dengan komunikasi, seperti kesalahan komunikasi, perbedaan antarbahasa, dan peran bahasa dalam identitas sosial juga persepsi sosial. Di dunia yang semakin global ini, memahami bahasa sangat berguna untuk menjalin hubungan antarbudaya, memperkaya pengalaman dari interaksi dengan berbagai orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, juga mengurangi kesalahpahaman berbahasa.
Ketiga, kontribusinya bagi Indonesia sangat penting. Dipikiran orang banyak “Warga Indonesia kok belajar bahasa Indonesia?” Justru dengan mempelajari bahasa Indonesia membuat kita menjadi lebih bangga di tanah air sendiri. Sebab, bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dan bahasa menunjukkan bangsa.
Tidak sedikit orang asing tertarik sekali dengan bahasa Indonesia. Justru, di tanah air sendiri, lebih tertarik dengan bahasa asing dan bahasa campuran. Banyangkan jika tidak ada jurusan sastra Indonesia, siapa lagi yang akan mengajarkan generasi penerus bangsa pada bahasa Indonesia?
Keempat, anak sastra indonesia tidak sebatas jadi penulis novel maupun sastrawan. Banyak prospek pekerjaan yang bisa diambil oleh lulusan sastra Indonesia. Jurusan ini identik dengan kepenulisan, sehingga prospek kerja di dalam digital marketing sangat pas sekali, seperti copywriter, content writer, conten creator, kreatif dan periklanan, juga bisa menjadi seorang penulis, jurnalis, bahkan bagian penerbitan dan editorial. Tak hanya itu, lulusan ini bisa menjadi penerjemah bahasa, konsultan bahasa dan sastra, juga industri film dan televisi sebagai penulis naskah.
Kelima, sastra Indonesia memberikan ruang yang luas untuk ekspresi diri, baik dalam bentuk tulisan maupun interpretasi karya. Ekspresi diri di sini seperti menulis dengan gaya yang bebas dan personal. Mahasiswa sastra Indonesia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai gaya menulis, baik dalam puisi, cerpen, novel. Di sini bebas mengembangkan kreativitas masing-masing. Jurusan ini juga dapat menganalisis karya dengan sudut pandang pribadi. Mahasiswa diberi ruang untuk mengungkapkan pemikirannya sendiri. Dalam sastra tidak hanya tentang estetika, tetapi juga sebagai alat untuk menyuarakan kritik terhadap isu-isu sosial, politik, dan budaya. Mahasiswa sastra Indonesia menggunakan tulisan mereka untuk menyuarakan opini juga perspektif unik mereka.
Jurusan sastra Indonesia menjadi pilihan menarik bagi mereka yang memiliki minat dalam bidang sastra, bahasa, dan budaya indonesia. Tak hanya permainan kata-kata di dalamnya, tapi jurusan ini banyak mengenalkan hal-hal penting kepada para mahasiswa agar menjadi pribadi yang kaya akan wawasan dan melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda. Jurusan sastra Indonesia tidak serta merta hanya belajar bahasa Indonesia, semua orang pun bisa belajar bahasa Indonesia, mungkin itu yang ada dibenak kita. Namun, menjadi mahasiswa sastra Indonesia memiliki ketertarikan tersendiri. Berikut alasan-alasan mengapa memilih jurusan sastra Indonesia.
Pertama, jurusan sastra Indonesia mengajak mahasiswa untuk lebih dekat dengan buku. Melalui buku, kita bisa menjelajahi pandangan baru, memperoleh pelajaran dari pengalaman orang lain, dan memperdalam tentang budaya, sejarah, serta ilmu pengetahuan. Memang semua jurusan pasti menuntut mahasiswanya untuk mambaca buku dan giat berliterasi, sangat umum dilakukan. Namun, berbeda halnya dengan mahasiswa sastra Indonesia, lalu apa yang beda?
Sastra Indonesia tetap mengharuskan mahasiswa untuk terus berliterasi sesuai dengan mata kuliah yang diambil, seperti membaca buku, artikel, dan jurnal. Namun, jurusan ini juga mengharuskan mahasiswanya untuk mengeksplorasi karya sastra, seperti puisi, cerpen, novel, hingga film, yang menjadi surga bagi para pecinta sastra. Jurusan lain mungkin lebih menekankan pada pengamatan terhadap fenomena sosial, politik, dan ekonomi di sekitar mereka sebagai bahan penelitian. Sama seperti sastra, karya-karya seperti puisi, cerpen, novel, dan film juga menjadi media yang dianalisis dalam penelitian.
Kedua, tak hanya mempelajari sastra, di dalam jurisan sastra Indonesia terdapat mata kuliah linguistik. Ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Linguistik sangat penting karena bahasa tak hanya sebagai komunikasi sehari-hari, tetapi juga sarana penyampaian gagasan, budaya, dan nilai-nilai. Tanpa memahami bahasa dengan baik, kita akan kesulitan untuk memahami dunia di sekitar kita. Linguistik membantu kita untuk memecahkan masalah kompleks terkait dengan komunikasi, seperti kesalahan komunikasi, perbedaan antarbahasa, dan peran bahasa dalam identitas sosial juga persepsi sosial. Di dunia yang semakin global ini, memahami bahasa sangat berguna untuk menjalin hubungan antarbudaya, memperkaya pengalaman dari interaksi dengan berbagai orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, juga mengurangi kesalahpahaman berbahasa.
Ketiga, kontribusinya bagi Indonesia sangat penting. Dipikiran orang banyak “Warga Indonesia kok belajar bahasa Indonesia?” Justru dengan mempelajari bahasa Indonesia membuat kita menjadi lebih bangga di tanah air sendiri. Sebab, bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dan bahasa menunjukkan bangsa.
Tidak sedikit orang asing tertarik sekali dengan bahasa Indonesia. Justru, di tanah air sendiri, lebih tertarik dengan bahasa asing dan bahasa campuran. Banyangkan jika tidak ada jurusan sastra Indonesia, siapa lagi yang akan mengajarkan generasi penerus bangsa pada bahasa Indonesia?
Keempat, anak sastra indonesia tidak sebatas jadi penulis novel maupun sastrawan. Banyak prospek pekerjaan yang bisa diambil oleh lulusan sastra Indonesia. Jurusan ini identik dengan kepenulisan, sehingga prospek kerja di dalam digital marketing sangat pas sekali, seperti copywriter, content writer, conten creator, kreatif dan periklanan, juga bisa menjadi seorang penulis, jurnalis, bahkan bagian penerbitan dan editorial. Tak hanya itu, lulusan ini bisa menjadi penerjemah bahasa, konsultan bahasa dan sastra, juga industri film dan televisi sebagai penulis naskah.
Kelima, sastra Indonesia memberikan ruang yang luas untuk ekspresi diri, baik dalam bentuk tulisan maupun interpretasi karya. Ekspresi diri di sini seperti menulis dengan gaya yang bebas dan personal. Mahasiswa sastra Indonesia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai gaya menulis, baik dalam puisi, cerpen, novel. Di sini bebas mengembangkan kreativitas masing-masing. Jurusan ini juga dapat menganalisis karya dengan sudut pandang pribadi. Mahasiswa diberi ruang untuk mengungkapkan pemikirannya sendiri. Dalam sastra tidak hanya tentang estetika, tetapi juga sebagai alat untuk menyuarakan kritik terhadap isu-isu sosial, politik, dan budaya. Mahasiswa sastra Indonesia menggunakan tulisan mereka untuk menyuarakan opini juga perspektif unik mereka.
Bagaimana menurutmu, apakah sastra Indonesia lebih dari sekedar permainan kata-kata setelah membaca artikel ini?
Komentar
Posting Komentar