Aku Hanya Aku
Aku memang bukan siapa-siapa, bukan anak orang kaya ataupun anak yang memiliki jalan yang mudah mendapatkan segalanya di atas bumi pertiwi ini. Akses? apa pun, segala macamnya, satu pun tak ada. Tapi, bukankah kita semua sama? Sama-sama makhluk bernapas di bawah langit yang sama? Lantas, apa kebenaran bagi mereka yang menganggap jalan yang aku tempuh terasa begitu salah? Aku anak ibuku, bundaku, duniaku. Tak ada yang lain. Cukup. Mereka? Siapa mereka? Aku tak tahu pasti isi kepala mereka, tak tahu pasti pemikiran yang mereka anut. Satu hal yang aku tahu, mereka terlalu ikut campur. Jika dunia ini hanya untuk ikut-ikut, maka siapa yang akan mendobrak dunia, mengubah masa depan yang lebih cerah, mencari sebuah kebenaran. Aku memang bukan anak yang bisa memuaskan dunia, memuaskan hati atau omongan orang. Aku berdiri dengan kesendirian, menatap sayu menahan lebam, tak pula iri dengan dunia siapa-siapa. Tindakan atas pijakan kaki yang aku tatih, ini milikku. Aku yang punya. Hidup ...